Jakarta (ANTARA News) - Total kebutuhan air baku di Indonesia mencapai 175 juta m3/tahun sementara itu Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA) selama tahun 2011lalu telah membangun infrastruktur air baku yang menyalurkan sejumlah 5.011 liter/detik yang tersebar di 27 provinsi.
Demikian data Ditjen SDA yang terdapat dalam publikasi di laman resmi Kementerian Pekerjaan Umum, yang dipantau oleh ANTARA News di Jakarta, Senin.
Program infrastruktur air baku tahun 2011 dilaksanakan dalam rangka mencapai target Millenium Development Goals (MDGs) untuk mendukung Sistem Pengembangan Air Minum (SPAM) melalui jaringan perpipaan terlindungi dengan target pencapaian 30,7 juta jiwa.
Dari jumlah total kebutuhan air baku, 6,4 juta m3/tahun merupakan kebutuhan domestik, 141 juta m3/tahun untuk kebutuhan pertanian, dan 27,7 juta m3/tahun untuk kebutuhan industri.
Provinsi Jawa, Bali dan Papua merupakan daerah yang kekurangan air baku, sementara daerah Sumatera, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Kalimantan merupakan daerah yang surplus akan air baku.
Secara umum, lebih dari 50 persen kebutuhan air dipenuhi dari air tanah. Adapun sumber air baku untuk perkotaan pada umumnya berasal dari air tanah, air permukaan yang diolah dan mata air.
Sedangkan untuk daerah perdesaan umumnya berasal dari mata air, air tanah, dan air
permukiman.
Provinsi Jawa, Bali dan Papua merupakan daerah yang kekurangan air baku, sementara daerah Sumatera, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Kalimantan merupakan daerah yang surplus akan air baku. Add to Cart View detail
Demikian data Ditjen SDA yang terdapat dalam publikasi di laman resmi Kementerian Pekerjaan Umum, yang dipantau oleh ANTARA News di Jakarta, Senin.
Program infrastruktur air baku tahun 2011 dilaksanakan dalam rangka mencapai target Millenium Development Goals (MDGs) untuk mendukung Sistem Pengembangan Air Minum (SPAM) melalui jaringan perpipaan terlindungi dengan target pencapaian 30,7 juta jiwa.
Dari jumlah total kebutuhan air baku, 6,4 juta m3/tahun merupakan kebutuhan domestik, 141 juta m3/tahun untuk kebutuhan pertanian, dan 27,7 juta m3/tahun untuk kebutuhan industri.
Provinsi Jawa, Bali dan Papua merupakan daerah yang kekurangan air baku, sementara daerah Sumatera, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Kalimantan merupakan daerah yang surplus akan air baku.
Secara umum, lebih dari 50 persen kebutuhan air dipenuhi dari air tanah. Adapun sumber air baku untuk perkotaan pada umumnya berasal dari air tanah, air permukaan yang diolah dan mata air.
Sedangkan untuk daerah perdesaan umumnya berasal dari mata air, air tanah, dan air
permukiman.
Provinsi Jawa, Bali dan Papua merupakan daerah yang kekurangan air baku, sementara daerah Sumatera, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Kalimantan merupakan daerah yang surplus akan air baku. Add to Cart View detail